Adolf Hitler
adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi kelahiran Austria.
Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator
Jerman Nazi mulai tahun 1934 sampai 1945.
Lahir: 20 April 1889, Braunau am Inn, Austria
Meninggal: 30 April 1945, Berlin, Jerman
Pasangan: Eva Braun (m. 1945–1945)
Anak: Jean-Marie Loret
Orang tua: Klara Hitler, Alois Hitler
Anda pasti mengenal sosok yang bernama Adolf Hitler ini. Dia sering di
gadang-gadang sebagai seorang yang bengis dan tidak manusiawi. Tetapi
apakah semua itu benar adanya? Benarkah ia tidak lagi memiliki rasa
kemanusiaan dan belas kasih? Atau memang ada gerakan dan alasan
tertentu, demi tujuan tertentu, sehingga sang pemimpin besar Nazi ini
selalu di pandang jelek di mata dunia?
Setelah mengulik di internet, saya pun mendapatkan sisi yang lain dari
seorang Hitler, yang mungkin selama ini tidak banyak diketahui oleh
orang. Karena sisi lain itu adalah beberapa hal yang luput dari
perhatian media. Atau memang sengaja di hilangkan dari peredaran dengan
tujuan tertentu, entahlah.
Untuk mempersingkat waktu, berikut saya sertakan sisi-sisi yang memperlihatkan kehidupan lain dari Hitler:
Sebelumnya, apa yang akan Anda baca ini adalah sebuah email yang saya
terima dari seorang sahabat dari Arab Saudi yang saya terjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia untuk dibagi kepada Anda sekalian.
Suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang sarjana yang sedang
menamatkan tesis PhD-nya. Saya sangat terkejut ketika dia mengatakan
kalau tesisnya berkaitan dengan sosok pemimpin besar Nazi, yaitu Adolf
Hitler. Saya katakan padanya “Apakah sudah habis semua tokoh Islam di
dunia ini hingga ia pun memilih “si kejam ini” untuk dijadikan bahan
penelitian?”. Dia tertawa lalu bertanya apa yang aku ketahui tentang
Hitler? Saya lalu menjawab bahwa Hitler seorang pembunuh yang membunuh
secara sporadis tapi berhasil membawa Jerman menguasai banyak hal. Lalu
dia bertanya lagi padaku; “Dari mana aku mendapatkan informasi itu” Saya
pun menjawab: sumberku dari TV, internet dan pastinya buku-buku. Lalu
dia berkata: ”Baiklah, pihak Inggris telah melakukan lebih dahsyat dari
itu. Pihak Jepang semasa zaman Kekaisarannya dulu juga sama. Tapi kenapa
dunia hanya menghukum Hitler dan meletakkan kesalahan bahkan
memburuk-burukkan nama Nazi seolah-olah Nazi masih ada hingga hari ini.
Sedangkan mereka melupakan kesalahan pihak Inggris kepada Scotlandia,
pihak Jepang kepada dunia dan pihak Afrika Selatan kepada kaum kulit
hitam mereka?”
Saya lantas meminta penjelasan lebih jauh darinya. Ia pun melanjutkan,
katanya: “Ada dua sebab mengapa Hitler/Nazi selalu di pojokkan, yaitu:
- Prinsip Hitler berkaitan dengan Yahudi, Zionisme dan berdirinya negara Israel. Hitler pun di tuduh telah melancarkan Holocaust untuk menghapus Yahudi karena beranggapan Yahudi akan menghancurkan dan menguasai dunia pada suatu hari nanti. Padahal Holocaust sendiri hingga kini masih menjadi pertanyaan besar, apakah memang benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Nazi.
- Prinsip Hitler berkaitan dengan Islam. Hitler telah mempelajari sejarah kerajaan terdahulu dan umat yang lampau, bahkan beliau telah menyatakan bahwa ada tiga pengaruh yang terkuat, yaitu Persia, Romawi dan Arab. Ketiga pengaruh ini telah menguasai dunia di masa lalu bahkan Persia serta Romawi telah mengembangkan pengaruh mereka hingga hari ini, sedangkan Arab sendiri sungguh sangat di sayangkan masih lebih kepada persengketaan sesama mereka saja. Dia melihat ini sebagai satu masalah yang besar, karena Arab akan merusak pengaruh Islam yang menurutnya dulu begitu hebat.
Atas rasa kagumnya Hitler pada pengaruh Islam, ia telah mencetak risalah
yang berkaitan dengan Islam dan disebarkan kepada tentara Nazi semasa
perang, bahkan kepada tentara yang bukan Islam.
Gambar 1. Foto: Tentaran Nazi yang membaca risalah Islam
Hitler juga telah memberi peluang kepada tentara Jerman yang beragama
Islam untuk menunaikan shalat ketika masuk waktunya dimana saja, bahkan
tentara Jerman pernah shalat di dataran Berlin dan Hitler ketika itu
menunggu mereka sampai selesai shalat berjama`ah untuk menyampaikan
pidatonya.
Gambar 2. Foto: Tentara Nazi yang shalat berjamaah
Hitler juga sering bertemu dengan para ulama Islam dan meminta pendapat mereka serta belajar dari mereka tentang agama atau bagaimana kisah Rasulullah SAW dan para sahabat.
Gambar 3. Foto: Hitler bersama Syeikh Amin Al-Husainiy
Beliau juga meminta para Syeikh agar mendampingi tentaranya (Nazi) untuk
mendoakan mereka yang bukan Islam dan memberi semangat kepada yang
beragama Islam untuk melawan Yahudi.
Gambar 4. Foto: Syeikh Amin Al-Husainiy bersama tentara Nazi
Gambar 5. Foto: Seorang tentara Nazi yang menempelkan gambar Mufti Al-Quds
Semua informasi ini adalah hasil kajian sejarah yang dilakukan oleh
sahabat saya untuk tesis PhD-nya dan beliau meminta saya untuk tidak
merubah atau menambahkan yang lainnya, agar tidak menyusahkannya pada
saat memaparkannya nanti (seminar). Dia tidak mau saya campurkan dengan
bahan dari sumber internet karena saya bukan pakar sejarah. Tetapi
gambar-gambar yang ada disini mungkin sudah lama tersebar dan semua
orang bisa melihatnya di internet.
Namun, saya sedikit “nakal” untuk tidak 100% mematuhi permintaannya.
Karena ada juga sisi lain yang bisa menjelaskan tentang sosok Adolf
Hitler sebagai pelengkap artikel ini. Dari sisi sebagai manusia biasa,
dia tetaplah manusia yang memiliki sifat kemanusiaan dan rasa belas
kasih terhadap sesama.
Berikut yang saya dapatkan:
1. Pengaruh Al-Quran di dalam ucapan Hitler.
Ketika tentara Nazi tiba di Moscow, Hitler hendak menyampaikan pidato.
Dia pun memerintahkan penasihat-penasihatnya untuk mencari kata-kata
pembukaan yang paling cocok dan mengandung arti yang luar biasa dari
kitab agama, kata-kata ahli filsafat ataupun dari bait syair. Seorang
sastrawan Iraq yang tinggal di Jerman lalu mengusulkan ayat Al-Qur`an
berikut ini:
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (QS. Al-Qamar [54] : 1)
Hitler merasa kagum dengan ayat ini dan menggunakannya sebagai kalam
pembukaan dan isi kandungan pidatonya. Memang para ahli tafsir
menguraikan bahwa ayat tersebut bermaksud kehebatan, kekuatan dan
memberi maksud yang mendalam. Sebab dulu di zaman Rasulullah SAW pernah
terjadi satu mukjizat dari beliau yaitu membelah bulan dengan jari
telunjuknya.
Perkara ini dinyatakan oleh Hitler di dalam bukunya yang berjudul Mein
Kampf, yang ditulis di dalam penjara. Dia menjelaskan bahwa banyak aspek
tindakannya berdasarkan ayat Al-Qur`an, khususnya yang berkaitan dengan
tindakannya terhadap kaum Yahudi.
2. Hitler bersumpah dengan nama Allah yang Maha Besar
Hitler telah memasukkan sumpah dengan nama Allah yang Maha Besar di
dalam ikrar para tentaranya yang akan tamat belajar di akademi tentara
Jerman. Berikut isinya:
”Aku bersumpah dengan nama Allah (Tuhan) yang Maha Besar dan ini adalah
sumpah suciku, bahwa aku akan mentaati semua perintah komandan tentera
Jerman dan pemimpinnya Adolf Hitler, pemimpin bersenjata tertinggi,
bahwa aku akan senantiasa bersedia untuk berkorban dengan nyawaku
kapanpun demi pemimpinku”
3. Hitler yang enggan meminum beer (arak)
Hitler tidak mau meminum beer (arak) pada saat dia cemas dalam keadaan
Jerman yang agak goyah dan bermasalah. Contohnya adalah ketika para
dokter meminta dia minum beer sebagai obat tapi dia tidak mau, sambil
mengatakan; ”Bagaimana Anda ingin agar seseorang itu minum arak untuk
tujuan pengobatan sedangkan dia tidak pernah seumur hidupnya menyentuh
arak?”. Ya memang, Hitler tidak pernah menjamah arak sepanjang hayatnya.
Minuman kebiasaan beliau hanyalah teh yang di racik secara khusus.
4. Hitler dan anak-anak
Sebagai sosok yang sering disamakan dengan figur yang menakutkan, kejam,
tidak manusiawi dan pembunuh sadis, ternyata Hitler mempunyai sisi yang
sebaliknya. Ia juga seorang pemimpin yang menyukai anak-anak sebagai
wujud kemanusiaannya. Berikut ini buktinya:
Gambar 6. Foto: Hitler dan anak-anak
Sungguh, banyak peristiwa dan fakta sejarah yang disembunyikan di dunia
ini. Entah apa alasannya, yang jelas ini tidaklah baik bagi perkembangan
sejarah dunia. Bagaimanapun juga yang baik haruslah dikatakan baik dan
yang salah harus dikatakan salah pula. Tidak boleh sebaliknya, apalagi
disembunyikan. Sedangkan tujuan dari penulisan artikel ini tidaklah
untuk membela apa yang pernah dilakukan oleh Adolf Hitler, tetapi hanya
bertujuan untuk menyingkap apa yang disembunyikan oleh banyak pihak –
Barat khususnya – sebagai fakta sejarah. Semoga kita semua mendapatkan
manfaat.